Indonesia kembali berduka, pada akhir Tahun 2010 dua bencana besar terjadi bersusulan. Diawali bencana alam tsunami di kepulauan Mentawai Propinsi Sumatera Barat disusul bencana letusan gunung Merapi di Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bencana tersebut menimbulkan korban jiwa, pengungsian penduduk , kerugian harta benda, dan kerugian dalam bentuk lain yang tidak ternilai.
Atas dasar semangat yang dilandasi oleh solidaritas sosial dan kemanusiaan makaBK3S Propinsi Jawa Timur bersama sama dengan Yayasan BKKKS Jawa Timur telah memberikan bantuan uang tunai pada tanggal 28 Oktober 2010 sejumlah Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta Rupiah) melalui BK3S propinsi yang bersangkutan. Untuk korban bencana letusan gunung Merapi di Kabupaten Sleman lewat Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah) dan untuk korban bencana alam tsunami di kepulauan Mentawai lewat Propinsi Sumatera Barat masing masing sebesar Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
Ternyata gayung telah bersambut. pada tanggal 18 November 2010 BK3S Propinsi Jawa Timur sebagai lembaga koordinatif juga telah menyalurkan bantuan uang tunai dari PT. BPR Syariah Bakti Makmur Indah Sidoarjo dan dariAlumni Universitas Airlangga Fakultas Ekonomi Tahun 1981 sebesar Rp. 21.000.000,- (Dua Puluh Satu Juta Rupiah).
Untuk korban bencana letusan gunung Merapi di Kabupaten Sleman , Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari PT. BPR Syariah Bakti Makmur Indah Sidoarjo sebesarRp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)dan dariAlumni Universitas Airlangga Fakultas Ekonomi Tahun 1981 sebesar Rp. 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah).
Sedangkan untuk korban bencana alam tsunami di kepulauan Mentawai , Propinsi Sumatera Barat dariPT. BPR Syariah Bakti Makmur Indah Sidoarjo sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah) dan dari Alumni Universitas Airlangga Fakultas Ekonomi Tahun 1981 sebesar Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah)
Melalui pemberian bantuan korban bencana letusan gunung Merapi di Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan korban bencana alam tsunami di kepulauan Mentawai Propinsi Sumatera Barat diharapkan adanya tanggapan dari semua pihak, baik Pemerintah maupun masyarakat sehingga terjadi sinergi dan reaksi berantai yang tiada putus-putusnya untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih komprehensif dan utuh, mengembangkan pemikiran kritis dan tindakan konkrit untuk para korban bencana. (redaksi)